Yogyakarta, www.jogjatv.tv –Meskipun kenaikan harga BBM rencananya baru akan diumumkan pada tanggal 1 April mendatang, namun aksi penolakan dari masyarakat terus terjadi. Setidaknya di Yogyakarta ada dua kelompok yang mengadakan aksi demonstrasi menentang kenaikan harga BBM, yaitu dari HMI Cabang Yogyakarta dan dari Aliansi Rakyat Indonesia Tertindas atau Arit, Rabu (21/3).
Pemerintah dinilai telah membodohi dengan melakukan brain wash kepada masyarakat demi tekanan-tekanan dunia internasional. Penghapusan subsidi BBM adalah bagian dari agenda konsensus Washington untuk meliberalkan sektor minyak dan gas sebagaimana terungkap dalam UU minyak dan gas no.22 tahun 2001 tentang penghapusan subsidi. HMI cabang Jogja melihat tidak adanya transparansi perhitungan harga pokok dan jual BBM.
HMI cabang Jogja dalam aksinya menghimbau kepada pemerintah agar mampu meposisikan diri dengan tegas dalam hal kerjasama pengolahan sumber daya alam, dan aset negara dengan pihak asing. Selain itu juga mendesak agar pemerintah segera menasionalisasi semua perusahaan minyak asing yang ada di indonesia.
Sementara itu, Aliansi Rakyat Tertindas (Arit) dalam aksinya mengingatkan kepada pemerintah bahwa dengan adanya kenaikan harga bbm akan berdampak pada sektor lain, al hasil angka kelaparan, gizi buruk akan semakin meningkat.(Fauzan Ahmad)
0 komentar:
Posting Komentar